Pola Napas Tidak Efektif - Diagnosa SDKI

Pola Napas Tidak Efektif Diagnosa SDKI


DEFINISI

Pola Napas Tidak Efektif diagnosa sdki merupakan diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada pasien yang mengalami masalah Pola Napas Tidak Efektif dengan menggunakan SDKI.

Pola Napas Tidak Efektif Merupakan Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.

PENYEBAB
Depresi pusat pernapasan
hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
Deformitas dinding dada
Deformitas tulang dada
Gangguan Neuromuskuler
Gangguan Neurologis (mis. elektroensepalogram (EEG) positif, cedera kepala, gangguan kejang)
Imaturitas neurologis
Penurunan energi
Obesitas
Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
Sindrom hipoventilasi
Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
Cedera pada Medula spinalis
Efek agen farmakologis
Kecemasan
 

TANDA DAN GEJALA
Gejala Dan Tanda Mayor
Subjektif : Dispnea
Objektif 
Penggunaan otot bantu pernapasan
Fase ekspirasi memanjang
Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradypnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes)
 
Gejala Dan Tanda Minor 
Subjektif : Ortopnea
Objektif 
Pernapasan pursed-lip
Pernapasan cuping hidung
Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
Ventilasi semenit menurun
Kapasitas vital menurun
Tekanan ekspirasi menurun
Tekanan inspirasi menurun
Ekskursi dada berubah
 
KONDISI KLINIS TERKAIT
Depresi sistem saraf pusat
Cedera Kepala
Trauma thoraks
Gullain Bare Syndrome
Multiple Sclerosis
Myasthenia Gravis
Stroke
Kuadriplegi
Intoksikasi Alkohol

Sumber: 
Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1 tahun 2016. Dewan Pengurus Pusat PPNI. Jakarta

Posting Komentar untuk "Pola Napas Tidak Efektif - Diagnosa SDKI"