Frekuensi Denyut Jantung

frekuensi denyut jantung

Jantung  merupakan sebuah organ yang ada didalam tubuh manusia yang dapat memompakan darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu pada saat jantung memompakan darah jantung akan berdenyut.

Baca juga siklus dan bunyi jantung

Pada keadaan normal, jantung akan berdenyut kurang lebih antara 60 hingga 100 kali permenit dengan rata-rata denyutan 75 kali permenit. Dengan kata lain jantung memiliki kecepatan denyutan yang berlangsung kurang lebih 0,8 detik sekali denyutan yang dibagi antara systole 0,5 detik dan diastole 0,3 detik.

Selain frekuensi jantung normal, jantung juga dapat berdetak lebih cepat (takikardi) ataupun lebih lambat (bradikardi) yang dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi ataupun penyakit.

Takikardi adalah suatu keadaan dimana jantung berdenyut lebih cepat yaitu melebihi denyutan 100 kali permenit. Sedangkan bradikardi adalah suatu keadaan dimana jantung berdenyut lebih lambat atau kurang dari 60 kali permenit.

Pengaturan frekuensi jantung

Frekuensi jantung pada manusia diatur oleh system syarat otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.

Impuls eferen

Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom.

Pusat reflex kardioakseletator adalah sekelompok neuron dalam medulla oblongata.
  • Efek impuls neuron ini adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung. Impuls ini menjalar melalui serabut simpatis dan saraf jantung menuju jantung.
  • Ujung serabut saraf mensekresi norepineprin (noradrenalin) yang meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A kemudian mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V dan sistm purkinje dan selanjutnya eksitabilitas otot jantung dapat meningkat.

Pusat reflex kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata.
  • Efek impuls dari neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung. Impuls ini menjalar melalui serabut parasimpatis dalam saraf fagus. Saraf vagus kanan berakhir pada nodus S-A dan vagus kiri pada nodus A-V.
  • Ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin yang dapat mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui nodus A-V.

Frekuensi jantung dalam waktu tertentu ditentukan melalui keseimbangan ilpuls akseletator dan inhibitor dari saraf simpatis dan parasimpatis.

Impuls aferen

Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor yang terletak diberbagai bagian dalam system kardiovaskular.

Presoreseptor (baroreseptor) dalam arteri kerotis dan aorta yang sensitive terhadap perubahan tekanan darah.

Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang memperlambat frekuensi jantung. Refleks ini menjalar melalui pusat medular. Pusat kardioakseletator dihambat dan pusat kardioinhibitor distimulasi.

Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular dengan cara seperti tersebut diatas.

Proreseptor dalam vena kava sensitive terhadap penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah menurun maka akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi jantung untuk mempertahankan tekanan darah.

Pengaruh lain pada frekuensi jantung

Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hamper seluruh saraf kutan seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan atau oleh input emosional dari system saraf pusat.

Fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium yang mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau berkurang.

Baca juga artikel selanjutnya curah jantung

Posting Komentar untuk "Frekuensi Denyut Jantung"