DEFINISI
Hipertermia diagnosa nanda nic noc merupakan rencana asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami masalah Hipertermia diagnosa nanda nic noc dengan aplikasi nanda nic noc.
Hipertermia adalah Peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
- Dehidrasi
- Penyakit atau trauma
- Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk berkeringat
- Pakaian yang tidak tepat
- Peningkatan laju metabolism
- Obat atau anastesia
- Terpajan pada lingkungan yang panas
- Aktivitas yang berlebihan
BATASAN KARAKTERISTIK
Subjektif
- Klien mengatakan badannya panas
Objektif
- Kulit merah
- Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal
- Frakuansi napas meningkat
- Kejang atau konfulsi
- Kulit teraba hangat
- Takikardi
- tachipnea
SARAN PENGGUNAAN
Aktivitas keperawatan seperti melepaskan pakaian atau melakukan mandi dengan spons dingin, efektif untuk hipertermia ringan. Namun, hipertermi berat adalah kondisi yang megancam jiwa dan membutuhkan intervensi medis serta keperawatan. Pertimbangkan jiga bahwa suhu yang meningkat mungkin bukan satu masalah, tetapi hanya gejala proses penyakit/infeksi, hipertermi tidak memerlukan tindakan mandiri.
ALTERNATIVE DIAGNOSIS YANG DISARANKAN
- resiko ketidak seimbangan suhu tubuh
- resiko hipertermi (non Nanda)
- ketidakefektifan termoregulasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan menunjukkan termoregulasi yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
- ganguan eksterm
- berat
- sedang
- ringan
- tidak ada gangguan
Indicator |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
Peningkatan suhu kulit |
|
|
|
|
|
Hipertermia |
|
|
|
|
|
Dehidrasi |
|
|
|
|
|
Mengantuk |
|
|
|
|
|
Berkeringat saat panas |
|
|
|
|
|
Denyut nadi radialis |
|
|
|
|
|
Frekuensi pernapasan |
|
|
|
|
|
Intervensi Keperawatan (NIC)
Baca juga aktivitas keperawatan untuk “resiko ketidakseimbangan suhu tubuh”
Pengkajian
- pantau aktivitas kejang
- pantau hidrasi (turgor kulit, kelembaban membrane mukosa)
- pantau TD, Nadi dan pernapasan
- kaji ketepatan jenis pakaian yang digunakan sesuai dengan suhu lingkungan
- untuk pasien bedah:
- dapatkan riwayat hipertermi maligma, kematian akibat anastesi, atau demam pasca bedah pada indivudu atau keluarga
- pantau tanda hipertermi maligna
- regulasi suhu:
- pantau suhu minima setiap dua jam sesuai dengan kebutuhan
- pasang alat pantau suhu inti tubuh kontinuou, jika perlu
- pantau warna kulit dan suhu
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
- ajarkan pasien dan keluarga dalam mengukur suhu untuk mencegah dan mengenali secara dini hipertermi
- regulasi suhu (NIC); ajarkan indikasi keletihan akibat panas dan tindakan kedaruratan yang diperlukan , jika perlu
Aktivitas kolaboratif regulasi suhu:
- berikan obat antipiretik, jika perlu
- gunakan matras dingin dan mandi air
- hangat untuk mengatasi gangguan suhu tubuh jika perlu
Aktivitas lain
- lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan selimut saja
- gunakan waslap dingin di aksila, kening, tengkuk dan lipat paha
- anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 liter sehari dengan tambahan cairan selama aktivitas berlebihan atau aktivitas dalam cuaca panas
- gunakan kipas yang berputar diruangan pasien
- gunakan selimut pendingin
- untuk hipertermi maligna:
- lakukan perawatan kedaruratan sesuai dengan protocol
- sediakan peralatan kedaruratan diarea operasi sesuai dengan protocol
Perawatan dirumah
- banyak intervensi diatas sesuai diterapkan untuk perawatan dirumah
- ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan thermometer
- kaji suhu lingkungan rumah, bantu untuk mendapatkan kipas angina tau AC jika perlu
Untuk bayi dan anak-anak
- ajarkan orang tua agar tidak memberikan aspirin untuk demam pada anak-anak dibawah usia 18 thun
- ajarkan orang tua bahwa tidak perlu selalu mengobati semua jenis demam pada anak-anak. Sebagai pedoman, demam pada anak yang tidak memiliki riwayat kejang tidak perlu diobati, kecuali mencapai suhu lebih dari 40 derajat selsius.
- Kompres hangat dapat digunakan untuk mengatasi demam, tetapi dapat meningkatkan rasa tidak nyaman anak dan dapat menyebabkan anak menangis dan gelisah dan menghambat efek pendinginan dari kompres tersebut
Untuk lansia
- Ajarkan pasien dan keluarga bahwa lansia lebih berisiko mengalami hipertermi dan dehidrasi
- Ajarkan pasien dan pemberi asuhan/keluarga tanda awal hipertermia atau sangat panas
- Instruksikan untuk menghindari alcohol dan kafein dalam cuaca panas
- Pertimbangkan suhu oral yang lebih tinggi dari 37,2 C atau peningkatan 0,8-1,1 sebagai demam pada lansia
- Jangan melakukan pemeriksaan suhu rectum pada klien yang mengalami dimensia karena dapat mengundang rasa marah
- Ajarkan klien lansia untuk menghubungi dokter perawatan primer jika mereka mengalami demam
Catatan:
Silahkan pilih intervensi keperawatan yang paling cocok untuk anda aplikasikan terhadap klien anda dan jangan paksakan menggunakan intervensi keperawatan sesuai dengan yang di artikel ini.
Sumber:
Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.
Posting Komentar untuk "Hipertermia - Diagnosa Nanda NIC NOC"