Hambatan Komunikasi Verbal - Diagnosa Nanda NIC NOC

hambatan komunikasi verbal diagnosa nanda nic noc


DEFINISI 

Hambatan komunikasi verbal diagnosa nanda nic noc merupakan rencana asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami masalah Hambatan komunikasi verbal dengan aplikasi nanda nic noc.
Hambatan komunikasi verbal adalah Penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol [segala sesuatu yang memiliki atau menghantarkan makna]

FAKTOR YANG BERUBUNGAN
  • Tidak adanya orang terdekat
  • Perubahan pada sistem saraf pusat
  • Perubahan pada harga diri atau konsep diri
  • Gangguan persepsi
  • Defek anatomis (misalnya, celah palatum, perubahan pada sistem neuromuskular visual, sistem pendengaran, atau pita suara)
  • Tumor otak
  • Perbedaan budaya
  • Penurunan sirkulasi ke otak
  • Perbedaan yang dikaitkan dengan usia perkembangan
  • Kondisi emosi
  • Kendala ingkungan
  • Kurang informasi
  • Hambatan fisik (misalnya, trakeostomi, intubasi)
  • Kondisi fisiologis
  • Hambatan psikologis (misalnya, psikosis, kurang stimulasi)
  • Efek samping obat
  • Stres
  • Kelemahan sistem muskuloskeletal

BATASAN KARAKTERISTIK

Objektif
  • Tidak ada kontak mata atau kesulitan dalam kehadiran tertentu
  • Kesulitan mengungkapkan pikiran secara verbal (misalnya, afasia, disfasia, apraksia, dan disleksia)
  • Kesulitan mengolah kata-kata atau kalimat (misalnya, afosia, dislalia, dan disartria)
  • Kesulitan dalam mengompehensifkan dan mempertahankan pola komunikasi yang biasanya
  • Disorientasi dalam tiga lingkup waktu, ruang, dan orang
  • Tidak atau tidak dapat berbicara
  • Dispnea
  • Ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggunakan ekspresi tubuh atau wajah
  • Verbalisasi yang tidak sesuai
  • Gangguan pengelihatan parsial atau total
  • Bicara pelo
  • Kesulitan dalam berbicara atau mengungkapkan dengan kata-kata
  • Bicara gagap
  • Tidak mampu untuk berbicara dalam bahasa pemberi asuhan
  • Keinginan menolak untuk bicara

INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan criteria hasil NOC
Menunjukka komunikasi yang dibuktikan oleh indikator gangguan sebagai berikut:
  1. Ganggan ekstrem
  2. Berat
  3. Sedang
  4. Ringan
  5. Tidak mengalami gangguan

Indikator

1

2

3

4

5

Menggunakan bahasa tertulis, lisan, atau non verbal

 

 

 

 

 

Menggunakan bahasa isyarat

 

 

 

 

 

Menggunakan gambar dan foto

 

 

 

 

 

Pengenalan terhadap pesan yang diterima

 

 

 

 

 

Bertukar pesan secara akurat dengan orang lain

 

 

 

 

 


Contoh lain
Pasien akan:
  • mengkomunikasikan kebutuhan kepada staf dan keluarga dengan frustasi minimal
  • Mengkomunikasikan kepuasan dengan cara komunikasi alternatif

Intervensi NIC
Pengkajian
Kaji dan dokumentasikan:
  • Bahasa utama
  • Kemampuan untuk berbicara, mendengar, menulis, membaca, dan memahami
  • Kemampuan untuk melakukan komunikasi dengan staf  dan keluarga
  • Berespons terhadap sentuhan, jarak spasial, budaya, peran pria dan wanita yang dapat memengaruhi komunikasi
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
  • Jelaskan kepada pasien mengapa ia tidak dapat merbicara atau memahami, jika perlu
  • Jelaskan kepada pasien yang mengalami penurunan pendengaran bahwa suara akan terdengar berbeda bila menggunakan alat bantu dengar
Peningkatan komunikasi: defsit wicara (NIC):
  • Beri anjuran kepada pasien dan keluaga tentang penggunaan alat bantu bicara (misalnya, prostesis trakeoesofagus dan laring buatan)
  • Ajarkan bicara dari esofagus, jika perlu

Aktivitas kolaboratif
  • Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan terapi wicara
  • Bantu pasien/keluarga untuk mencari sumber bantuan untuk memperoleh alat bantu dengar
Peningkatan komunikasi:defisi wicara (NIC):
  • Gunakan penerjemah, sesuai kebutuhan
  • Beri penguatan terhadap kebutuhan tindak lanjut dengan ahli patologi wicara setelah pulang dari rumah sakit

Aktivitas lain
  • Bantu pasien menemukan telepon khusus untuk mereka yang mengalami gangguan pendengaran
  • Anjurkan kehadiran pada pertemuan kelompok untuk melakukan kontak interpersonal, sebutkan kelompok
  • Anjurkan kunjungan keluarga secara teratur untuk memberi stimulasi komunikasi
  • Dorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan
  • Berikan penguatan positif dengan sering atas upaya pasien untuk berkomunikasI
  • Ajurkan ekspresi diri dengan cara lain dalam menyampaikan informasi kepada staf dan keluarga
  • Bina kontak satu per satu dengan pasien
  • Gunakan kartu baca, kertas, pensil, bahasa tubuh, gambar, daftar kosa kata bahasa asing, komputer dan lain-lain untuk memfasilitasi komunikasi dua arah yang optimal
  • Bicara perlahan, jelas, dan tenang, menghadap ke arah pasien
  • Ketika berbicara kepada pasien dengan penurunan pendengaran, yakinkan bahwa mulut anda dpat dilihat; jangan merokok, bicara dengan mulut penuh, atau mengulum permen karet
  • Dapatkan perhatian pasien yang mengalami penurunan pendengaran melalui sentuhan
  • Berikan petunjuk dengan jelas dan sederhana; hindari banyak pilihan yang dapat menambah kebingungan pasien. Sebagai contoh, sentuh lengan pasien dan berkata “mari berjalan bersama saya”
  • Libatkan pasien dan keluarga dalam mengembangkan rencana komunikasi 
  • Berikan perawatan dengan sikap yang rileks, tidak terburu-buru, dan tidak menghakimi
  • Berikan kontinuitas dalam melaksanakan tugas keperawatan untuk memelihara kepercayaan dan mengurangi frustasI
  • Berikan jaminan kembali kepada pasien bahwa frustasi atau marah merupakan sikap yang dapat diterima dan wajar
  • Gunakan penerjemah keluarga dan orang dekat atau dari rumah sakit, sesuai dengan kebutuhan. Sebutkan nama, nomo r telepon, dan hubungan dalam rencana asuhan
Peningkatan komunikasi: defisit wicara (NIC):
  • tahan diri untuk tidak berteriak kepada pasien yang mengalami gangguan komunikasi
  • Bimbing komunikasi satu arah, dengan tepat
  • Dengarkan dengan penuh perhatian
Perawatan di rumah
  • Kaji dampak penurunan komunikasi terhadap peran dan fungsi keluarga 
  • Dorong keluarga untuk mengikutsertakan pasien dalam aktivitas keluarga seoptimal mungkin
Untuk bayi dan anak-anak
  • Sesuaikan cara komunikasi anda dengan tingkat perkembangan anak
  • Amati cara anak berkomunikasi (misalnya tulisan anak, bermain dan ekspresi wajah)
  • ajarkan anak cara berkomunikasi alternatif (misalnya dengan menunjuk)
  • rujuk anak untuk mendapat terapi wicara, jika diperlukan
  • Ajarkan orang tua mengenal pentingnya penggunaan komunikasi visual dan taktil ketika berhadapan dengan bayi tuli
Untuk lansia
  • Jangan gunakan “bahasa bayi” atau “berbicara keras” kepada lansia
  • Untuk klien dengan gangguan pendengaran: tentukan apakah pasien telah memeriksakan pendengarannya, dorong pasien untuk menggunakan alat bantu dengar jika memilikinya
  • Gunakan sentuhan, jika dapat diterima oleh budaya pasien
  
Catatan: 
Silahkan pilih intervensi keperawatan yang paling cocok untuk anda aplikasikan terhadap klien anda dan jangan paksakan menggunakan intervensi keperawatan sesuai dengan yang di artikel ini.

Sumber: 
Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.

Posting Komentar untuk "Hambatan Komunikasi Verbal - Diagnosa Nanda NIC NOC"