Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut,
bagian bawah dagu, dan rambut pada wajah (jenggot). Masker dipakai untuk
menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah
berbicara, batuk atau bersin serta untuk mencegah percikan darah atau cairan
tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan. Bila masker tidak
terbuat dari bahan tahan cairan, maka masker tersebut tidak efektif untuk
mencegah kedua hal tersebut.
Masker yang ada, terbuat dari berbagai bahan seperti
katun ringan, kain kasa, kertas
dan bahan sintetik yang beberapa di antaranya tahan
cairan. Masker yang dibuat dari katun atau kertas sangat nyaman tetapi tidak
dapat menahan cairan atau efektif sebagai filter.
Masker yang dibuat dari bahan sintetik dapat memberikan
perlindungan dari tetesan partikel berukuran besar (>5 µm) yang tersebar
melalui batuk atu bersin ke orang yang berada di dekat pasien (kurang dari 1
meter).
Namun masker bedah terbaik sekalipun tidak dirancang untuk benar-benar
menutup pas secara erat (menempel sepenuhnya
pada wajah) sehingga mencegah kebocoran udara pada bagian tepinya. Dengan
demikian, masker tidak dapat secara efektif menyaring udara yang dihisap.
Pada perawatan pasien yang telah diketahui atau dicurigai
menderita penyakit menular melalui udara atau droplet, masker yang digunakan
harus dapat mencegah partikel mencapai membran mukosa dari petugas kesehatan.
Ketika melepas masker, pegang bagian talinya karena
bagian tengah masker merupakan bagian yang paling banyak terkontaminasi
(Rothrock, McEwen dan Smith 2003).
Masker
dengan efisiensi tinggi
merupakan jenis masker
khusus yang
direkomendasikan, bila penyaringan
udara dianggap penting
misalnya pada perawatan seseorang
yang telah diketahui atau dicurigai menderita flu burung atau SARS.
Masker dengan efisiensi tinggi misalnya N-95 melindungi dari partikel dengan ukuran <5 mikron yang dibawa oleh udara. Pelindung ini terdiri dari banyak lapisan bahan penyaring dan harus dapat menempel dengan erat pada wajah tanpa ada kebocoran.
Dilain pihak pelindung ini juga lebih mengganggu pernapasan dan lebih mahal daripada masker bedah. Sebelum petugas memakai masker N-95 perlu dilakukan fit test pada setiap pemakaiannya.
Ketika sedang merawat pasien yang telah diketahui atau
dicurigai menderita penyakit
menular melalui airborne maupun droplet, seperti misalnya flu burung atau SARS, petugas kesehatan harus menggunakan masker efisiensi tinggi.
Pelindung ini merupakan Masker, gogel dan visor melindungi wajah dari percikan darah. Untuk melindungi petugas dari infeksi saluran napas maka diwajibkan menggunakan masker sesuai aturan standar. Pada fasilitas kesehatan yang memadai petugas dapat memakai respirator sebagai pencegahan saat merawat pasien multi drug resistance (MDR) atau extremely drug resistance (XDR) TB
Perangkat N-95 yang telah disertifikasi oleh US National Institute for Occupational Safety dan Health (NIOSH), disetujui oleh European CE, atau standard nasional/regional yang sebanding dengan standar tersebut dari negara yang memproduksinya.
Masker efisiensi tinggi dengan tingkat efisiensi lebih
tinggi dapat juga digunakan. Masker efisiensi tinggi, seperti khususnya N-95
harus diuji pengepasannya (fit test) untuk menjamin bahwa perangkat tersebut
pas dengan benar pada wajah pemakainya.
Pemakaian masker efisiensi tinggi
Petugas Kesehatan harus :
Memeriksa sisi masker yang menempel pada wajah untuk
melihat apakah lapisan utuh dan tidak cacad. Jika bahan penyaring rusak atau
kotor, buang masker tersebut. Selain itu, masker yang ada keretakan, terkikis,
terpotong atau, terlipat pada sisi dalam masker, juga tidak dapat digunakan.
Memeriksa tali-tali masker untuk memastikan tidak
terpotong atau rusak. Tali harus menempel dengan baik di semua titik sambungan.
Memastikan bahwa klip hidung yang terbuat dari logam
(jika ada) berada pada tempatnya dan
berfungsi dengan baik.
Fit test untuk masker
efisiensi tinggi
Fungsi masker akan terganggu/tidak efektif, jika masker
tidak dapat melekat secara
sempurna pada wajah, seperti pada keadaan dibawah ini :
Adanya janggut, cambang atau rambut yang tumbuh pada
wajah bagian bawah atau adanya gagang kacamata.
Ketiadaan satu atau dua gigi pada kedua sisi dapat
mempengaruhi perlekatan bagian wajah masker.
Apabila klip hidung dari logam dipencet/dijepit, karena
akan menyebabkan kebocoran. Ratakan klip tersebut di atas hidung setelah Anda
memasang masker, menggunakan kedua telunjuk dengan cara menekan dan menyusuri
bagian atas masker.
Jika mungkin, dianjurkan fit test dilakukan setiap saat
sebelum memakai masker efisiensi tinggi.
Cara fit test respirator particulat
Langkah 1
Genggamlah respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian hidung pada ujung jari-jari Anda, biarkan tali pengikat respirator menjuntai bebas di bawah tangan Anda.
Langkah 2
Posisikan respirator di bawah dagu Anda dan sisi untuk hidung berada di atas.
Langkah 3
Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi di belakang kepala Anda di atas telinga. Tariklah tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali di bawah telinga.
Langkah 4
Letakkan jari-jari kedua tangan Anda di atas bagian
hidung yang terbuat dati logam.
Tekan sisi logam tersebut (Gunakan dua jari dari masing-masing tangan) mengikuti bentuk hidung Anda. Jangan menekan respirator dengan satuy tangan karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif.
Langkah 5
Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan, dan
hati-hati agar posisi respirator tidak berubah.
Langkah 5.a) Pemeriksaan Segel positif
Hembuskan napas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam
respitaror berarti tidak ada kebocoran. Bila terjadi kebocoran atur posisi
dan/atau ketegangan tali. Uji kembali kerapatan respirator. Ulangi langkah
tersebut sampai respirator benar-benar tertutup rapat.
Langkah 5.b) Pemeriksaan Segel negatif
Tarik napas dalam-dalam. Bila tidak ada kebocoran, tekanan negatif akan membuat respirator menempel ke wajah. Kebocoran akan menyebabkan hilangnya tekanan negatif di dalam respirator akibat udara masuk melalui celah-celah pada segelnya.
Kewaspadaan
Beberapa masker mengandung komponen lateks dan tidak bisa digunakan oleh individu yang alergi terhadap lateks. Petugas harus diberi cukup waktu untuk menggunakan dan mengepaskan masker dengan baik sebelum bertemu dengan pasien
Posting Komentar untuk "Masker"