SOP Mengumpulkan Sputum Untuk Pemeriksaan

Definisi

Sputum (dahak) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui mulut Biasanya juga disebut dengan ecpectoratorian (Dorland, 1992). 

Sputum, dahak, atau riak adalah sekret yang dibatukkan dan berasal dari tenggorokan, hidung atau mulut.

Perbedaan ini hendaknya dijelaskan kepada klien yang dahaknya akan diperiksa.

Sputum yang dikeluarkan oleh seorang klien hendaknya dapat dievaluasi sumber, warna, volume, dan konsistennya karena kondisi sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri.

Pemeriksaan sputum diperlukan jika diduga terdapat penyakit paru-paru. 

Membran mukosa saluran pernafasan berespons terhadap inflamasi dengan meningkatkan keluaran sekresi yang sering mengandung mikroorganisme penyebab penyakit.

Sputum berbeda dengan sputum yang bercampur dengan air liur. Cairan sputum lebih kental dan tidak terdapat gelembung busa di atasnya, sedangkan cairan sputum yang bercampur air liur encer dan terdapat gelembung busa di atasnya. 

Sputum diambil dari saluran nafas bagian bawah sedangkan sputum yang bercampur air liur diambil dari tenggorokan. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemeriksaan Sputum

Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar. Atau juga bisa diambil sputum sewaktu.

Waktu yang diperlukan untuk pengambilan sputum adalah 3 kali pengambilan sputum dalam 2 kali kunjungan, yaitu Sputum sewaktu (S), yaitu ketika penderita pertama kali datang; Sputum pagi (P) , keesokan harinya ketika penderita datang lagi dengan membawa sputum pagi (sputum pertama setelah bangun tidur), Sputum sewaktu (S), yaitu saat penderita tiba di laboratorium, penderita diminta mengeluarkan sputumnya lagi.

Pengambilan sputum pada klien tidak boleh menyikat gigi. Agar sputum mudah dikeluarkan, dianjurkan klien mengonsumsi air yang banyak pada malam sebelum pengambilan sputum. 

Sebelum mengeluarkan sputum, klien disuruh untuk berkumurkumur dengan air dan klien harus melepas gigi palsu (bila ada). Sputum diambil dari batukkan pertama (first cough). 

Cara membatukkan sputum dengan Tarik nafas dalam dan kuat (dengan pernafasan dada) batukkan kuat sputum dari bronkus trakea mulut wadah penampung. Wadah penampung berupa pot steril bermulut besar dan berpenutup (Screw Cap Medium).

Periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan adalah air liur/saliva, maka klien harus mengulangi membatukkan sputum. Sebaiknya, pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus seperti : darah dan unsur-unsur lain. Bila sputum susah dikeluarkan lakukan perawatan mulut. Perawatan mulut dilakukan dengan obat glyseril guayakolat (expectorant) 200 mg atau dengan mengonsumsi air teh manis saat malam sebelum pengambilan sputum.

Indikasi

Pengambilan sputum ini biasanya diperlukan untuk melakukan pemeriksaan diagnostik

Tujuan

Mengumpulkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik

Alat dan Bahan 
  1. Wadah specimen steril dengan penutup
  2. Sarung tangan disposable (bila membantu klien)
  3. Disinfektan dan alat pengusap, atau sabun cair dan air
  4. Handuk kertas
  5. Label yang berisi lengkap
  6. Slip permintaan laboratorium yang terisi lengkap
  7. Obat kumur

Prosedur Tindakan Mengumpulkan Sputum untuk Pemeriksaan

Fase Pra Interaksi
  1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
  2. Mencuci tangan
  3. Menyiapkan alat
Fase Orientasi
  1. Mengucapkan salam & memperkenalkan diri
  2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
  3. Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan tindakan
Fase Kerja
  1. Berikan privasi klien
  2. Berikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan specimen.
  3. Bantu klien mengambil posisi berdiri atau duduk (mis., posisi fowler atau semi fowler atau pada tepi tempat tidur atau kursi). Posisi ini memungkinkan ventilasi dan ekspansi paru yang maksimum
  4. Minta klien untuk memegang bagian luar wadah sputum, atau untuk klien yang tidak dapat melakukannya, pasang sarung tangan dan pegang bagian luar wadah tersebut untuk klien
  5. Minta klien untuk bernapas dalam dan kemudian membatukan sekresi
  6. Pegang wadah sputum sehingga klien dapat mengeluarkan sputum ke dalamnya, pastikan sputum tidak kontak dengan bagian luar wadah. Memasukan sputum ke dalam wadah akan mencegah penyebaran mikroorganisme ke tempat lain
  7. Bantu klien untuk mengulang batuk sampai terkumpul jumlah sputum yang cukup
  8. Tutup wadah segera setelah sputum berada di dalam wadah untuk mencegah perpindahan mikroorganisme ke tempat lain
  9. Bila sputum mengenai bagian luar wadah, bersihkan bagian luar dengan disinfektan. Beberapa institusi menganjurkan untuk membersihkan seluruh bagian luar wadah dengan sabun cair dan air dan kemudian mengeringkannya dengan handuk kertas
  10. Lepas dan buang sraung tangan
Fase Terminasi
  1. Merapikan klien dan alat (bantu klien untuk membersihkan mulutnya dengan obat kumur dan berikan posisi yang nyaman, bila dibutuhkan)
  2. Mencuci tangan
  3. Mengevaluasi respon klien
  4. Mengucapkan salam
  5. Beri label dan bawa spesimen ke laboratorium. Patikan informasi yang benar tertulis pada label dan slip permintaan laboratorium. Tempelkan label dan lampirkan perimintaan laboratorium pada wadah spesimen Atur agar specimen dikirim segera ke laboratorium atau di dinginkan.
  6. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien

Catatan :
  1. Jangan menyentuh bagaian dalam wadah specimen,
  2. Untuk mengeluarkan sputum langsung ke dalam wadah sputum,
  3. Untuk menjaga bagian luar wadah tidak terkena sputum, bila memungkinkan,
  4. Cara memeluk bantal secara kuat pada insisi abdomen bila klien merasa nyeri saat batuk,
  5. Jumlah sputum yang diperlukan (biasanya 1-2 sendok the (5-10 ml) sputum cukup untuk analisis)

Posting Komentar untuk "SOP Mengumpulkan Sputum Untuk Pemeriksaan"